Javanesse Street Culture, begitu kami menyebut aliran modifikasi dari Yamaha Mio Sporty lansiran 2009 ini. Perpaduan bodi custom dengan ciri Retro Hot Rod berpadu manis dengan guratan pen airbrush motif batik Parang Kusumo dan Ksatrian yang menghiasi sekujur bodi motor ini. Penentuan motif batikpun didasari pada keinginan pemilik motor ber-genre skubek yang aslinya berwarna silver ini. Yup, sang pemilik, Bapak Widijatmoko atau akrab dipanggil Pak Moko, menginginkan motif batik yang memang menjadi warisan leluhur Indonesia bisa melekat di bodi motor miliknya, berpadu manis dengan sepeda Fixie miliknya yang juga di airbrush dengan motif sejenis.
"Konsep modifikasi monggo Mas Donny berkreasi, hanya saya ingin dua motif batik yang saya pilih bisa ada di motor ini full sekujur bodi...", begitu Bapak satu anak yang gemar otomotif dan sepeda ini menyampaikan gagasannya saat bertemu untuk mematangkan konsep modifikasi yang nantinya akan dikerjakan di skubek miliknya ini.
Rampung pembahasan konsep dan biaya yang telah disepakati pekerjaan pun dimulai. Bodi asli skubek Yamaha ini di lucuti untuk dibuatkan bodi baru dengan konsep retro hot rod yang sedikit membulat dengan bahan dasar fiber. Selama proses pembuatan bodi, velg ring 14 dengan lebar 4 inch dan 7 inch untuk depan dan belakang dibuat baru dengan finishing krom plus membuatkan engine mounting atau biasa disebut undur-undur kustom yang mundur sejauh 15 cm. Posisi shock belakangpun dirubah ditengah menggunakan dudukan yang dibuat ulang dan aplikasi shock YSS kepunyaaan Jupiter Z. Lampu depan memakai copotan Yamaha Fino dan lampu belakang milik Honda GL Pro, pemakaian stang telanjang ala fat bar merk Sun Power cukup bisa mewakili tema hot rod yang menjadi acuan dasar dari modifikasi motor ini.
Kelar proses modifikasi, Yamaha Mio ini coba diikutsertakan pada acara Skubek Contezt di ajang Otobursa Tumplek Blek 21 - 22 Mei lalu, dan Alhamdulillah sukses menyabet juara ke-2 untuk kelas Low Rider. Hasil modifikasi dan sukses yang diraih cukup membuat sang mpu-nya motor sumringah, Mio Javanesse Street Culture-nya pun cukup percaya diri untuk dipajang di lobby kantornya. "kita buat lagi Mas dengan motor yang berbeda, konsepnya nanti kita diskusikan kembali, modifikasi berikutnya saya ingin yang lebih ekstrem dari ini..." tutur ahli hukum yang membuka kantor Notaris dan PPAT ini saat dihubungi motornya menjadi Juara 2 diajang kontes tersebut.
klik foto untuk memperbesar gambar
Foto : Dokumentasi MOTORPLUS
Spesifikasi :
- Bodi custom by STUDIO MOTOR Custom Bike
- Painting & Airbrush by KOMET STUDIO
- Velg custom monoblock 14X4 Inch dan 14X7 Inch
- Ban depan Swallow City Gripper 140/60-14
- Ban belakang Swallow City Gripper 160/60-14
- Hub stang KITACO
- Stang Sun Power
- Engine mounting Custom
- Knalpot custom by FLASH
- Monoshock YSS + Bracket Custom
- Bracket sepeda Custom + Thule Bike Rack
- Engine bore up TDR 58.5 mm
Salam,
STUDIO MOTOR Custom Bike
Gak bisa ngomong, fantastis batik dan konsep modifnya
BalasHapusGokil!!!!!motif batik dgn guratan airbrush,brilliant brader!!!!!!!!!
BalasHapus